Dunia Igauan Hina
Dalam sapaan remang senja mengisi kebeningan alam
dan laungan azan Maghrib terlontar di kaki langit
kau masih di lorong itu dalam duniamu
tiada siang tiada malam
walau mentari dan rembulan saling melempar senyuman
Apakah yang kau cari dari alir darahmu selama ini
pasti bukan kesenangan hidup duniawi
lantaran kau terlantar di jalanan dan longkang
bersama gadaian harga diri
bukan juga ketenangan jiwa insani
yang kau laungkan tiap kali jarum itu menembusi liang kulitmu
dan kau hanyut dalam igauan asyik tidak kesampaian
Wahai anak bangsaku yang hina
sambutlah tanganku ini
bangunlah dari jebak pemusnah dirimu
bangkitlah dengan azam hidup yang baru
agar kehinaan bukan lagi milikmu...
Adli Nikman
Putrajaya
1 Disember 2009
dan laungan azan Maghrib terlontar di kaki langit
kau masih di lorong itu dalam duniamu
tiada siang tiada malam
walau mentari dan rembulan saling melempar senyuman
Apakah yang kau cari dari alir darahmu selama ini
pasti bukan kesenangan hidup duniawi
lantaran kau terlantar di jalanan dan longkang
bersama gadaian harga diri
bukan juga ketenangan jiwa insani
yang kau laungkan tiap kali jarum itu menembusi liang kulitmu
dan kau hanyut dalam igauan asyik tidak kesampaian
Wahai anak bangsaku yang hina
sambutlah tanganku ini
bangunlah dari jebak pemusnah dirimu
bangkitlah dengan azam hidup yang baru
agar kehinaan bukan lagi milikmu...
Adli Nikman
Putrajaya
1 Disember 2009
Ulasan